Senin, 18 Februari 2013

Menara Tertinggi Se-Jawa Timur


Menara Asmaul Husna

Menara Asmaulhusna berdiri di sebelah utara Masjid Baitul ‘Ala dan sebelah barat gedung asrama putri Ponpes Wali Barokah Burengan Kediri. Menara ini dirancang oleh Tim Perencanaan Ponpes Wali Barokah yang dipimpim oleh H. Nurdin dan mengambil asosiasi bentuk menara Masjidil Haram di Mekah. Monumen yang juga menjadi kebanggaan jamaah LDII ini memiliki 2 lantai sebagai struktur base / dasar, 5 ruas yang menonjol keluar menjadi teras dan 2 balkon yaitu teras yang beratap. Dengan biaya Rp 15,8 milyar pembangunan konstruksi Menara Asmaulhusna dimulai bulan Juli tahun 2000 dan selesai September 2003. Pada tanggal 23 Januari 2009 Menara Asmaulhusna diresmikan oleh Wapres RI Muhammad Yusuf Kalla.

Menara kini sudah lazim ada dalam sebuah bangunan masjid. Menara di masjid biasanya tinggi, berada di bagian pojok dari kompleks masjid. Fungsinya tidak sebatas sebagai tempat meletakkan pengeras suara dan memperdengarkan suara azan, tapi di banyak tempat menara masjid juga berfungsi sebagai menara pandang. Dari atas menara kita dapat menikmati pemandangan Kota Kediri. Selain itu Menara Agung “Asmaul Husna”, tampak eksotis dalam sorotan cahaya artifisial malam hari. Relung balkon dan kubah nampak artistik di siang hari. Menara ini telah menjadi ikon Kota Kediri dan kebanggaan warga Kediri.
Menara Asmaul Husna

Tidak ada komentar:

Posting Komentar