Rabu, 27 Februari 2013

Ring Road Kediri : Lebih 17 Ribu Meter yang Harus Dibebaskan


Lebih 17 Ribu Meter yang Harus Dibebaskan

Hasil ukur sementara akses jembatan Mojo, akan jadi Ring Road
Kediri Kabupaten – tanah yang dibutuhkan untuk proyek pembangunan jembatan Mojo-Ngadiluwih cukup luas. Hasil pengukuran sementara Tim Pemkab mencatat ada 17.542 m2 tanah yang harus dibebaskan.
Tim pengukurnya adalah Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Kediri dan Konsultan detail engeenering desain (ded). Diperkirakan sebagian besar lahan itu akan digunakan untuk pelebaran jalan dan oprit serta abudment jembatan.

Menurut kepala dinas pekerjaan umum (PU) Kabupaten Kediri Dwi Hari Winarno, luas tanah itu terdibagi di 2 Kecamatan. Masing-masing di kecamatan Ngadiluwih, meliputi Desa Bangle dan Desa Branggahan. Di dua lokasi ini total lahan yang diperlukan 10.433 m2.
Sedangkan tanah seluas 7.109 m2 berada di jalur barat atau melewati Desa Tambidendo, kecamatan Mojo. “ tapi ini baru sementara, masih draft luas berdasarkan survei kami. Bisa saja berubah jika sudah di ukur BPN ( badan pertanahan nasional, red),” ujarnya.
Berdasarkan luas tersebut, diperkirakan anggaran pembebasan tanah yang dibutuhkan mencapai Rp. 5 milyar. Ini dengan asumsi harga tanah diwilayah tersebut berkisar antara Rp. 150 ribu- Rp. 300 ribu. Meski begitu , Dwi mengaku, hingga saat ini PU belum menghitung estimasi dana yang dibutuhkan. Baik terkait pembangunan fidik jembatan, maupun pembebasan lahannya.

“masih inventarisasi ( tanahnya ) saja, belum ada perkiraan anggaran,” urai Dwi kepada Radar Kediri, siang kemarin.
Kendati begitu, ia mengungkapkan, pemkab sudah memiliki rencana terkait sumber dana Pembangunan jembatan. Menurutnya, walau bukan jembatan lintas kabupaten seperti jembatan Papar Kelutan, nantinya jembatan Mojo-Ngadiluwih juga berfungsi sebagai Ring Road lingkar selatan. “sangat diperlukan sebagai fasilitas penyeberangan,” urainya.

Sehingga bisa menjadi akses jalan bagi masyarakat di Tulungagung ataupun Blitar yang hendak ke Kediri. begitu pula jalur lalu lintas warga Kabupaten Kediri di bagian barat dan timur yang sebelumnya belum memiliki jembatan. “karenanya selain berasal dari APBD, anggarannya diupayakan ke pemprov Jatim. Kedepan jembatan ini akan menjadi jalan provinsi,” terang Dwi.
 
Sueni, 45, warga Desa Bangle, Ngadiluwih mengaku, senang jika jembatan Mojo Ngadiluwih segera dibangun. Sebab dengan adanya jembatan disana mobiloitas warga sekitar bisa semakin tinggi. Termasuk untuk menuju ke wilayah barat, seperti Mojo atau Semen. ”selama ini pilihannya Putar lewat kota atau tambangan ( perahu penyeberangan, red). Yang satu jauh, yang satu bahaya. Kalau ada jembatan kan praktis,” paparnya.
Sumber Radar Kediri, Minggu 5 Pebruari 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar